Bacaan: 2Kor 5: 14-21, Matius 5:33-37
Kamu telah mendengar pula yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di depan Tuhan. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. (Mat. 5:33.37)
Sahabat pelita hati,
PELITA sabda hari ini mengajarkan tentang keberanian untuk berani berkata jujur. Keberanian untuk mengatakan yang sejujurnya sangat diperlukan dalam kehidupan dan harus menjadi karakteristik kristiani. Kejujuran itu bukan hanya tertuju kepada orang lain tetapi juga kepada diri sendiri alias Tuhan menuntut kita supaya bertindak jujur dalam segala hal.
Sahabat terkasih,
Harus kita akui, tidak mudah untuk mengatakan secara jujur dan berani melawan praktek yang tidak benar. Ambillah contoh dalam lingkungan kerja. Untuk mencari aman, kadang-kadang harus mengikuti kebijakan yang telah digariskan meskipun apa yang diputuskan sejatinya bukan merupakan kebijakan yang terbaik. Di sinilah kita perlu untuk mengambil sikap bijak. Namun prinsip dasar yang harus kita pegang adalah kita harus berani bersikap jika sungguh telah melanggar norma kemanusiaan dan iman, apalagi bila menimbulkan korban bagi banyak orang terutama orang-orang kecil. Di sinilah kita harus berani bersikap.
Sahabat terkasih,
Semoga kita mampu menjadi murid-murid Yesus yang memiliki komitmen untuk memperjuangkan sikap bijak dalam hal kebenaran dan kejujuran. Mari kita mulai di lingkungan terkecil lebih dahulu, di dalam keluarga maupun dalam relasi dengan sesama di kanan kiri kita. Semoga kita mampu mengusahakannya.
Jika pergi ke Papua Barat, jangan lupa singgah ke Raja Ampat. Tuhan sungguh berlimpah berkat, bagi yang jujur, setia dan taat.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)