Bacaan: Yos. 3:7-10a,11,13-17, Matius 18:21-19:1
Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. (Mat.18:21-22)
Sahabat pelita hati,
PELITA sabda hari ini mengajarkan tentang pengampunan. Diawali oleh Petrus yang bertanya: “Berapa kali harus mengampuni? Apakah harus sampai tujuh kali?” Dengan tegas Tuhan menjawab, “bukan hanya tujuh kali tetapi tujuh puluh kali tujuh kali.” Jawaban yang tentu saja tak pernah diduga oleh Petrus. Bagi Petrus, mengampuni sebanyak tujuh kali sudah jauh melampaui adat dan hukum Yahudi namun Yesus menegaskan bahwa harus sampai empat ratus sembilan puluh kali _alias_ tak terhitung. Inilah ajaran baru yang diwartakan oleh Yesus pada waktu itu.
Sahabat terkasih,
Harus kita akui ajaran dan perintah Yesus ini tak begitu saja mudah dilaksanakan, tak semudah membalikkan telapak tangan. Namun ajaran ini harus menjadi nilai yang harus dikejar dan diraih oleh murid-murid-Nya, juga kita di saat ini. Kasih dan pengampunan harus menjadi jiwa dan pengarah hati. Apakah hati kita masih dikuasai oleh rasa untuk membalas dendam? Apakah kita belum bisa memaafkan orang yang datang dengan segala penyesalan? Mari kita memohon kepada Tuhan agar diberi kekuatan untuk mewujudnyatakannya seturut teladannya. Pengampunan itu tiada batas dan tak bertepi, tiada henti. Semoga kita mampu mewujudkannya.
Ini dia si Jali-jali, lagunya enak merdu sekali. Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
