Bacaan: Keb. 13:1-9; Lukas 17:26-37
Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. (Luk. 17:26-27, 30-31.33)
Sahabat pelita hati,
PELITA sabda hari ini masih melanjutkan tema tentang “Datangnya Kerajaan Allah”. Yesus mengingatkan para murid-Nya dengan menyebut peristiwa Air Bah di zaman Nuh dan peristiwa Sodom serta Gomora di zaman dahulu kala. Peristiwa itu dipakai oleh Tuhan agar para murid menegaskan kembali komitmennya untuk hidup di jalur dan jalan Tuhan alias siap ‘kehilangan nyawa’ demi Tuhan dan mengutamakan Tuhan. Singkatnya, hidup yang mengandalkan Tuhan bukan mendasarkan diri pada kekuatan dan kemauan sendiri. Itulah yang dilakukan oleh Nuh, ia sungguh taat sehingga ia dan keluarganya mengalami penyelamatan. Sebaliknya orang Sodom dan Gomora yang mengambil cara hidup jauh dari Tuhan dan bersikeras tak mau mendengarkan Yahwe dan tidak mau bertobat alias mempertahankan nyawanya dan kejahatannya akhirnya dibinasakan oleh Tuhan. Inilah yang dimaksud dengan “Yang ingin memelihara nyawanya akan kehilangan nyawanya, sedangkan yang menyerahkan nyawanya demi Allah, akan menyelamatkan nyawanya.”
Sahabat terkasih,
Pelita sabda hari ini menegaskan perlunya memelihara dan mencukupi hidup manusiawi kita walau itu bukan yang utama. Kita perlu memelihara hidup ‘dalam Tuhan’ alias mengikuti kehendak-Nya dan selalu mendekat pada-Nya. Siapkah Anda?
Di sini tuan di sana nyonya, tampan dan anggun keduanya. Yang mempertahankan nyawa `akan kehilangan nyawanya,_ yang kehilangan nyawa karena Tuhan, `akan memperolehnya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)