Pelita Hati: 13.02.2024 – Ragi Kemunafikan dan Keserakahan

0
65 views

Sahabat pelita hati,

SALAM seroja, sehat rohani dan jasmani. Berkah Dalem. 

Pelita sabda hari ini mengangkat tema tentang “ragi Farisi dan ragi Herodes.” Dengan terang-terangan Tuhan Yesus mengingatkan para murid agar waspada terhadap ragi Farisi dan ragi Herodes. Secara singkat Tuhan ingin menjauhkan para murid dari pengaruh tabiat para Farisi dan Herodes.

Pertama, orang-orang Farisi dikenal sebagai penghayat kemunafikan. Nampaknya ia tekun beribadah dan menjalankan aturan keagamaan namun hatinya jauh dari Tuhan. Mereka menjalankan ibadah agar dilihat orang dan mengharap pujian. Apa yang mereka ucapkan dan doakan tidak sesuai dengan yang dilakukan.

Kedua, ragi Herodes adalah ragi yang menebarkan nafsu kuasa dan angkara murka. Demi meraih keinginannya rela menghalalkan segala cara. Kita tentu masih ingat ketika Herodes memerintahkan prajurit-prajuritnya untuk membunuh anak-anak Bethlehem dengan membabi-buta. Tak hendak ada raja lain kecuali dirinya. Demikian juga ketika ia memerintahkan prajurit memenggal kepala Yohanes Pembaptis.

Sahabat terkasih,

Semoga kita dapat membebaskan diri dari sikap munafik dan serakah agar hidup kita berkenan di hati Tuhan. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Sambal lodeh sambel terasi,
nikmatnya hingga di hati.
Jauhkan dari ragi Farisi,
hiduplah dalam kerendahan hati.
Daun pepaya daun kates,
banyak manfaat bagi kesehatan.
Jauhkan dari ragi Herodes,
yang mengumbar nafsu kekuasaan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Yak. 1:12-18

Markus 8:14-21

Kemudian ternyata murid-murid Yesus lupa membawa roti, hanya sebuah saja yang ada pada mereka dalam perahu. Lalu Yesus memperingatkan mereka, kata-Nya: “Berjaga-jagalah dan awaslah terhadap ragi orang Farisi dan ragi Herodes.” Maka mereka berpikir-pikir dan seorang berkata kepada yang lain: “Itu dikatakan-Nya karena kita tidak mempunyai roti.” Dan ketika Yesus mengetahui apa yang mereka perbincangkan, Ia berkata: “Mengapa kamu memperbincangkan soal tidak ada roti? Belum jugakah kamu faham dan mengerti? Telah degilkah hatimu? Kamu mempunyai mata, tidakkah kamu melihat dan kamu mempunyai telinga, tidakkah kamu mendengar? Tidakkah kamu ingat lagi, pada waktu Aku memecah-mecahkan lima roti untuk lima ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Dua belas bakul.” “Dan pada waktu tujuh roti untuk empat ribu orang itu, berapa bakul penuh potongan-potongan roti kamu kumpulkan?” Jawab mereka: “Tujuh bakul.” Lalu kata-Nya kepada mereka: “Masihkah kamu belum mengerti?”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here