Bacaan: Kisah Rasul 4:32-37, Yohanes 3:7-15
Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. (Yoh 3:12-15)
Sahabat pelita hati,
KUTIPAN Injil Yohanes ini mengingatkan kita pada peristiwa yang dialami oleh umat Israel di jalan menuju Teluk Akaba. Di tengah perjalanan itu mereka melawan Allah dan Musa. Mereka mengeluh dan menyalahkan Musa dan Yahwe karena lapar dan tak ada makanan. Karenanya Tuhan mendatangkan ular-ular tedung yang berbisa dan banyak orang Israel mati dipagut ular-ular itu. Kemudian mereka menemui Musa, mengakui kesalahannya telah melawan Allah dan mohon agar dijauhkan dari ular-ular ini. Setelah Musa mendoakan bangsa Israel, Tuhan memerintahkan Musa membuat seekor ular dari tembaga dan menaruhnya di atas sebuah tiang. Barangsiapa yang dipagut ular dan memandang tiang tembaga menjadi sembuh dan selamat. Dan ternyata memang demikian. Patung ular tembaga pada tiang salib itu sekarang diabadikan di Gunung Nebo, salah satu destinasi ziarah Tanah Suci di Yordania.
Sahabat pelita hati,
Kini Yesus juga ditinggikan di atas kayu salib, agar manusia memperoleh keselamatan. Itulah cara Tuhan menyelamatkan kita melalui salib suci-Nya. Karenanya di setiap altar Gereja selalu dipasang salib besar. Setiap kali masuk Gereja kita berlutit dan mengarahkan mata memandang salib Kristus. Kita percaya, Dialah sumber keselamatan kita. Melalui salib itulah kita diselamatkan.
Bunga melati yang indah menawan, penghias hati untuk sang pujaan. Tengadahkan hati memandang salib Tuhan, salib suci yang menyelamatkan.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)