Pelita Hati: 13.08.2023 – Tuhan Meninggikan Yang Rendah Hati

0
538 views

Sahabat pelita hati,

HARI ini kita merayakan Hari Raya Bunda Maria Diangkat ke Surga (Maria Assumpta) dengan mulia.  Pelita sabda hari ini berkisah tentang perjumpaan dua pribadi terberkati, yakni Bunda Maria dan Elisabeth. Itulah dua perempuan pilihan yang berjumpa dalam iman dan sarat keutamaan. Perjumpaan dua perempuan teladan ini menegaskan betapa indahnya hidup yang saling membawa kegembiraan. Perjumpaan dua pribadi terberkati ini juga menggemakan cara hidup rendah hati. 

Sahabat terkasih,

Kendati Maria telah dipilih dan diangkat menjadi bunda yang akan melahirkan Sang Mesias, ia tidak mengambil jarak dengan sesama dan kerabatnya. Ia pun bergegas mengunjungi Elisabeth saudaranya yang juga sedang mengandung. Inilah wujud nyata dari sikap sahaja. Dan ternyata kunjungannya membawa kegembiraan berlimpah bukan hanya bagi Elisabeth tetapi juga bagi anak yang ada di dalam rahimnya. Elisabeth pun segera menyatakan pujian kepada Maria Sang Bunda Allah. Elisabeth menyebut  Maria sebagai wanita terberkati dan merasa tak pantas mendapatkan kunjungan sang Bunda Putera. Maria tak membusungkan dada tanda bangga. Dengan serta merta ia sekali lagi menyatakan kesahajaan dan kerendahan hatinya. Ia pun mengidungkan ‘Magnificat’ dengan pesan pokok bahwa bukan manusia yang layak dipuji tetapi Allahlah yang pantas diagungkan (lih. Luk. 1:46-56). Inilah madah kerendahan hati Maria. Mari kita meneladan sikap kerendahan hati kedua pribadi terberkati ini, bunda Elisabeth dan bunda Maria yang bersahaja. Selamat merayakan Bunda Maria Diangkat ke Surga, Maria Assumpta.

Dari utara hingga ke selatan,
menghijau indah pemandangan hutan.
Maria dan Elisabeth adalah teladan,
hidupnya penuh dengan keutamaan.
Jangan takut untuk bertanya,
niscaya akan menjadi mudah.
Tuhan menurunkan orang yang berkuasa dari takhtanya
 dan meninggikan orang-orang yang rendah.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Wahyu 11:19a; 12:1-6a.10ab

1 Kor.15:20-26

Lukas 1:39-56

Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana.” Lalu kata Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya.” Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya. (Lukas 1:39-56)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here