Pelita Hati: 13.09.2022 – Tergeraklah Hati-Nya

0
721 views

Bacaan: 1 Korintus 12:12-14.27-31a, Lukas 7:11-17

Kemudia  Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!” Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah melawat umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.

Sahabat pelita hati,

KISAH penyembuhan seorang pemuda di Nain ini memang lain dari pada yang lain dan sungguh menyentuh hati. Lazimnya, tindakan atau mujizat Tuhan itu berawal dari permintaan orang-orang yang mengharapkan bantuan dan pertolongan Tuhan. Namun kini tidak. Karena tergerak hati-Nya oleh belas kasihan, Tuhan menghentikan keranda yang membawa jenazah pemuda anak seorang janda di Nain. Apa alasannya? Tuhan pasti sangat sadar akan kesedihan sang janda. Maklumlah seorang janda dikategorikan sebagai orang yang sangat lemah dan tak berdaya. Satu-satunya harapan dan topangan hidupnya adalah sang anak. Di situlah Tuhan melakukan tindakan kasih-Nya.

Sahabat terkasih,

Belas kasih Tuhan sungguh nyata dan diberikan kepada orang yang layak menerimanya. Bangkitnya seorang anak muda di Nain ini tentu saja membangkitkan kembali harapan sang ibu akan sang anak yang kelak akan menjadi sandaran hidupnya di kala tua. Pelita sabda ini di satu pihak membesarkan harapan kita akan maha kasih dan kuasa-Nya yang kita percayai tetap bekerja hingga kini. Di lain pihak, kita pun dipacu untuk berbelas kasih kepada sesama terutama yang sedang menderita. Marilah arahkan belas kasih kita kepada yang lemah dan menderita.

Ketika Tuhan melihat janda itu,
tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan.
Ya Tuhan dan Allahku,
mampukan hamba untuk melakukan kebaikan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here