Bacaan: Ibrani 3:7-14, Markus 1:40-45
Seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus, dan sambil berlutut di hadapan-Nya ia memohon bantuan-Nya, katanya: “Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata kepadanya: “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Ia tinggal di luar di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru. (Mrk 1:40-42.45b)
Sahabat pelita hati,
“JIKA Tuhan Mau” atau “Kalau Engkau Mau, Engkau dapat mentahirkan aku”, begitulah permohonan seorang yang sakit kusta kepada Yesus. Tanpa berpikir panjang Tuhan menjawab, “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Jika Tuhan mau, habis perkara. Yang harus dicatat adalah penyembuhan ini didasari oleh “kemauan” atau “kesanggupan” yang sungguh-sungguh baik dari si pemohon dan yang dimohon. Mengapa Tuhan langsung mau? Karena Ia yakin akan iman kepercayaan dan kesunggugannya. Dan terjadilah demikian.
Sahabat terkasih,
Salah satu ciri dari karya mujizat Yesus adalah Ia selalu menanggapi permintaan dan permohonan orang. Tuhan tidak pernah melakukan tindakan mujizat sebagai sebuah atraksi untuk nenarik orang agar percaya kepada-Nya. Tuhan pun tak pernah melakukan tindakan keajaiban demi mencari pujian diri. Tuhan melakukan penyembuhan untuk menanggapi permohonan orang dengan iman atau sungguh percaya. Pesan keutamaan yang bisa kita petik adalah:
Pertama, mujizat Tuhan itu sungguh ada dan nyata, asal kita percaya. Kedua, Tuhan mengajarkan kita untuk memupuk semangat belas kasih dan rendah hati, tidak mencari pujian diri atau demi kepentingan diri. Pelayanan kita pun harus dilaksanakan dalam kerelaan, bahkan dengan pengorbanan. Marilah kita melaksanakan tugas, karya dan panggilan hidup kita masing-masing dengan semangat belas kasih, rela hati dan rendah hati. Jika demikian Tuhan pasti berkenan.
Merah warna buah delima, banyak manfaat segar rasanya. Berbelas kasih kepada sesama, mengamalkan ajaran kasih-Nya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)