Pelita Hati: 14.02.2019 – Beriman dalam Tantangan

0
1,170 views

Bacaan Markus 7:24-30

Lalu  Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. Lalu Yesus berkata kepadanya: “Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Tetapi perempuan itu menjawab: “Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak.” Maka kata Yesus kepada perempuan itu: “Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu.” Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

Sahabat pelita hati,

KINI kita berjumpak dengan kisah perjumpaan Yesus dengan seorang perempuan Siro-Fenesia. Ada tiga pertanyaan pokok tentang perempuan ini,

(1) siapakah perempuan Siro-Fenesia itu?
(2) Mengapa awalnya Tuhan mengabaikannya?
(3) Mengapa akhirnya Yesus menanggapi dan mengabulkan permohonannya?

Sahabat terkasih,

Perempuan Siro-Fenesia berasal dari Kanaan dan berkebangsaan Yunani. Dari sudut pandang bangsa Yahudi dia termasuk orang Kafir atau non Yahudi dan tak layak menerima berkat apa pun. Ketika Yesus mengabaikan dan seakan menghina perempuan itu, sejatinya Ia ingin mengerti lebih dalam tentang ‘iman’ perempuan itu. Dan akhirnya Tuhan yakin berkat kata-kata perempuan itu berbalut iman yang mendalam. Karenanya, Tuhan mengabulkannya.

Sahabat terkasih,

Pelajaran apa yang bisa kita petik dari perempuan Siro Fenesia ini? Dia telah menunjukkan model iman yang tak pernah putus asa dan tak pernah menyerah terhadap apa yang diyakini dan diimaninya. Semoga kita dapat meneladani sikap iman yang pantang  menyerah dari perempuan ini agar rahmat dan kuasa Tuhan sungguh bekerja. Jangan mudah menyerah dan berputus asa. Anda siap?

Jika rindu tidak tertahan,
bukalah album yang penuh kenangan.
Harus setia dalam beriman,
pantang menyerah terhadap tantangan.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here