Bacaan: Yes. 26:7-9,12,16-19, Matius 11:28-30
Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.
Sahabat pelita hati,
RASANYA hati ini menjadi tenang mendengar dan membaca pelita sabda hari ini. Tuhan mengundang kita untuk datang kepada-Nya dan Ia menjanjikan kelegaan. Undangan Tuhan tentu membesarkan hati setiap orang yang sedang lelah dan kepayahan. Nyata benar bahwa Yesus bukan hanya sebagai penebus tetapi Ia juga Sang Pemelihara. Tuhan menghendaki agar para murid dan pengikut-Nya mengalami hidup dalam pemeliharaan-Nya, tak mau seorang murid pun mengalami duka derita. Apakah Anda sendang mengalami letih dan lesu? Tuhan mengundang Anda untuk datang mendekat kepada-Nya dan berserah diri di pangkuan kasih-Nya.
Sahabat terkasih,
Tuhan kemudian berbicara tentang ‘kuk’. Secara harafiah ‘kuk’ dimengerti sebagai beban. Dalam pelita sabda hari ini ‘kuk’ dimengerti sebagai hukum Taurat yang memuat sederet hukum dan peraturan yang membenani masyarakat Yahudi. Ada deret aturan yang senyatanya membebani dan mengikat manusia. ‘Kuk Taurat’ ini diperlawankan dengan ‘kuk kasih’ yang memuat ajaran kasih yang membebaskan. Di dalam kasih inilah kita merasakan kenyamanan hati. Bukan tuntutan yang membebani tetapi ajakan untuk hidup dalam kasih yang saling mendukung dalam kebersamaan. Hidup dalam kasih yang saling meneguhkan dan saling menghargai satu dengan yang lain. Apakah Anda sungguh menghayatinya? Bagaimana Anda memperjuangkan kasih ini di tengah-tengah keluarga dan dalam kebersamaan dengan sesama? Mari kita perjuangkan.
Menyusur hutan di Kalimantan Barat, jalan licin penuh perjuangan. Datanglah yang letih lesu dan berbeban berat, pikulah kuk, sebab beban-Ku ringan.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)