Bacaan: Bilangan 21:4-9, Filipi 2:6-11, Yohanes 3:13-17
Tidak ada seorang pun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Sahabat pelita hati,
SETIAP tanggal 14 September, Gereja merayakan pesta salib suci untuk memberi penghormatan khusus kepada Salib suci nan mulia. Dengan salib Tuhan. Kini Gereja merayakan cinta Allah yang tiada batas kepada manusia. Allah yang begitu mengasihi manusia mengaruniakan putera tunggal-Nya untuk menjadi silih bagi dosa manusia. Kutipan pelita sabda hari ini mengisahkan percakapan antara Yesus dan Nikodemus yang melukiskan gambaran indah cinta kasih Allah kepada manusia dengan menyejajarkan Musa “sang penyelamat” bangsa Israel dan Yesus “Musa Baru” yang menjadi penebus dosa dan penyelamat dunia. Ular tembaga yang ditinggikan di padang gurun oleh Musa menjadi sumber keselamatan bagi umat Israel. Sementara, Yesus yang ditinggikan di kayu salib menjadi tanda kemenangan dan keselamatan bagi kita, umat-Nya. Melalui salib-Nya, Yesus menang atas dosa dan maut. Sekali lagi, inilah bukti nyata kasih-Nya yang agung dan perkasa. Karenanya, pesta Salib Suci kita rayakan dengan penuh rasa syukur. Tanda salib adalah tanda kemenangan Tuhan kita.
Sahabat terkasih,
Jika Tuhan begitu mengasihi kita bahkan merelakan diri-Nya menjadi kurban di atas salib, apa sikap kita? Sudah semestinya kita membalasnya dengan kesetiaan dan ketaatan kita. Semoga kita mampu menjadi pribadi yang taat setia dan tak hendak menjauh dari-Nya. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Ini dia negara bagian di California, konon cukup padat penduduknya. Tuhan datang bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)