Pelita Hati: 14.10.2018 – Jalan Terjal Menuju Hidup Kekal

0
986 views

Bacaan Markus 10:17-30

Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut di hadapan-Nya ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus: “Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayahmu dan ibumu!” Lalu kata orang itu kepada-Nya: “Guru, semuanya itu telah kuturuti sejak masa mudaku.” Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya, lalu berkata kepadanya: “Hanya satu lagi kekuranganmu: pergilah, juallah apa yang kaumiliki dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya. (Mrk. 10:17-22)

SAHABAT pelita hati,

Kita berjumpa dengan seseorang yang diketahui berharta banyak ingin memperoleh hidup kekal. Niatnya sungguh mulia apalagi ia sudah melaksanakan dan mematuhi ajaran Taurat, terutama kesepuluh perintah Allah. Karenanya ia bertanya kepada Yesus, apa lagi yang harus dilakukan agar memperoleh hidup kekal? Tuhan menuntut agar pulang ke rumah, menjual seluruh hartanya dan membagikan kepada orang miskin. Orang itu pun sedih karena hartanya banyak dan ditengarai ia tak menjual harta-hartanya.

Sahabat pelita hati,

Pelita sabda ini menegaskan bahwa untuk mengikut Tuhan dibutuhkan pengorbanan.  Berkorban berarti mengabaikan kebutuhan diri demi orang lain, terutama yang menderita dan butuh perhatian. Mengikut Tuhan bukan soal kemauan tetapi harus mewujud dalam tindakan. Kemudian Tuhan menyampaikan kata-kata radikal, “Alangkah sukarnya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Lebih mudah seekor unta melewati lubang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Apa maksudnya? “Lubang jarum’ adalah sebuah pintu kecil di pintu gerbang kota Yerusalem. Pintu gerbang utama hanya dibuka pada jam-jam tertentu, selebihnya harus melalui pintu kecil yang disebut dengan istilah ‘lubang jarum’. Para pedagang biasanya mengangkut dagangannya dengan unta, ia harus menurunkan dulu semua barang dagangannya, lalu dengan paksa menarik unta itu ke dalam. Maka sabda Yesus ini mau menegaskan bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah, seseorang harus menanggalkan harta miliknya lebih dahulu alias mengesampingkan kepentingan egoisme nya dan mengarahkan hati ‘hanya’ kepada Tuhan. Dan Tuhan itu juga mewujud dalam diri orang-orang kecil dan menderita. Sanggupkah Anda menapaki jalan terjal menuju hidup kekal?

Kota Ambon ada di Maluku.
kota bersejarah terkenal sagunya.
Setiap orang yang mau mengikut Aku,
harus menyangkal diri dan memikul salibnya.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here