Bacaan Yohanes 12:1-11
Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus. (Yoh 12:9-11)
Sahabat pelita hati,
SELALU saja ada cara bagi orang yang berniat buruk. Bahkan demi memuluskan rencananya orang bisa menggunakan segala macam cara. Ketika imam-iman kepala dan para ahli taurat telah kehilangan akal untuk menghadang pengaruh pewartaan Yesus dan semakin banyaknya orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, mereka berencana menggunakan jurus pamungkas, ingin membunuh Lazarus yang telah dibangkitkan Yesus. Maklumlah Lazarus adalah saksi mata atas karya mujizat Tuhan. Ia telah mati dan hidup kembali berkat pekerjaan Yesus. Dan berita tentang hidupnya Lazarus membuat khalayak orang Yahudi ingin bertemu dengan Yesus dan melihat secara langsung si Lazarus. Sekali lagi, mereka ingin membunuh Lazarus agar ia tidak dapat lagi bersaksi tentang peristiwa yang ia alami. Inilah contoh sikap yang mengabaikan adab dan menghalalkan segala macam cara demi tujuan jahatnya.
Sahabat terkasih,
Tabiat para ahli Taurat itu ternyata bukan hanya menjadi milik abadi mereka. Di zaman kini hal yang sama pun dengan amat mudah terjadi. Zaman ini dikenal sebagai zaman hoax, karena orang begitu mudah menebar fitnah dan kabar bohong. Semoga kita tidak terjebak dalam model hidup seperti itu. Sebaliknya kita berani melawan cara-cara tak manusiawi dan tentu saja tidak kristiani itu. Semoga hidup kita sungguh dituntun oleh hidup yang mengedapankan keutamaan. Tak menebar kebencian tetapi melestarikan penghormatan kepada sesama dalam semangat kasih. Semoga di masa pekan suci ini hati kita selalu mengarah kepada hati-Nya yang lembut dan rendah hati.
Buah mangga buah rambutan,
menjadi penyerta jamuan makan.
Jangan kalah dengan kejahatan,
kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)