Bacaan Matius 18:21-19:1
Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. (Mat.18:21-22)
Sahabat pelita hati,
DAHULU Yesus dikenal sebagai sosok kontroversial sebagaimana dicatat oleh para penginjil. Sejumlah ajaran-Nya maupun cara berwarta-Nya memang tidak lazim alias berbeda dengan arus pewartaan pada waktu itu, tidak seperti yang dilakukan oleh para rabi (guru), ahli Taurat maupun para tua-tua Yahudi. Ketika hukum Yahudi mengajarkan “gigi ganti gigi, mata ganti mata,” Yesus justru mengajarkan tentang kasih dan jangan balas dendan. “Jika kamu ditampar pipi kananmu berikanlah juga pipi kirimu.”
Sahabat terkasih,
Kini Yesus pun mengajarkan hal baru tentang pengampunan. Pertanyaan Petrus tentang berapa kali harus mengampuni menjadi jalan masuk bagi Tuhan untuk mengajarkan tentang pengampunan. Bagi Petrus, mengampuni sebanyak tujuh kali sudah jauh melampaui adat dan hukum Yahudi namun Yesus menegaskan “kamu harus mengampuni tujuhpuluh kali tujuh kali” alias pengampunan yang tak bertepi.
Sahabat pelita hati,
Memang, ajaran dan perintah Yesus ini tak begitu saja mudah dilaksanakan, tak semudah membalikkan telapak tangan. Namun ajaran ini harus menjadi nilai yang hakiki. Kasih dan pengampunan harus menjadi jiwa dan pengarah hati. Apakah kita masih menyimpan dendam? Apakah kita belum bisa memaafkan orang yang meminta maaf dengan segala penyesalan? Mari kita memohon kepada Tuhan agar kita bisa menjadi pribadi pemaaf.
Gunung Agung ada di pulau Bali,
di Nias ada gunung Sitoli.
Mengampuni bukan hanya tujuh kali,
tetapi tujuh puluh kali tujuh kali.
Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)