Pelita Hati: 16.03.2022 – Menjadi Pelayan Yang Rendah Hati

0
875 views

Bacaan: Yer 18:18-20, Matius 20:17-28

Ketika Yesus akan pergi ke Yerusalem, Ia memanggil kedua belas murid-Nya tersendiri dan berkata kepada mereka di tengah jalan: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.” Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. Kata Yesus: “Apa yang kaukehendaki?” Jawabnya: “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: “Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Mat.20:17-21.25-28)

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari berisi tentang dua perikope yang berjudul “Pemberitaan ketiga tentang penderitaan Yesus dan Permintaan Ibu Yakobus dan Yohanes”. Bagian pertama menyatakan bahwa Yesus akan mengalami itu semua (Penderitaan hingga Kematian-Nya), dan Ia menyatakan siap menjalininya. Kemudian bagian kedua, Tuhan mengajarkan.tentang makna kedudukan dan pelayanan 

Sahabat terkasih,

Pelayan adalah abdi atau pembantu. Tugas pokok seorang pelayan adalah membantu dan melayani sang tuan. Seorang pelayan yang baik akan mendahulukan kepentingan atau keinginan sang tuan. Kepada  Yakobus dan Yohanes, Tuhan mengatakan bahwa kita  harus rela melayani jika ingin menjadi “orang”, bahkan jika sudah menjadi “orang” sekalipun harus tetap rela melayani. Di balik sikap rela melayani ini sebenarnya tersembunyi sikap kerendahan hati. Rendah hati adalah sikap tidak menginginkan dirinya diistimewakan tetapi rela mengistimewakan atau mendahulukan orang lain. Seorang hamba yang baik takkan pernah mau mendahului tuannya dalam segala hal alias ia selalu mendahulukan orang lain. Mari kita bertanya kepada diri: apakah kita sudah belajar dan berusaha mendengarkan orang lain, memperhatikan mereka dan mendahulukan mereka?  Atau apakah kita cenderung minta diistimewakan, minta didengarkan, minta diperhatikan? Semoga di masa prapaskah ini kita sungguh dapat menghayati hidup sebagai pelayan dan pengabdi untuk keluarga dan sesama. Berkah Dalem.

Dari Gambir ke Cikini,
dulu naik metro mini.
Anak manusia datang untuk melayani,
dan bukan untuk dilayani.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here