Bacaan: Kisah Rasul 5:34-42, Yohanes 6:1-15
Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. (Yoh 6:8-9.11)
Sahabat pelita hati,
KISAH Yesus memberi makan lima ribu orang atau kisah penggandaan roti dalam injil Yohanes sangatlah khas. Yohanes menampilkan seorang anak kecil yang membawa roti jelai dan ikan itu. Berawal dari sinilah Tuhan melakukan tindakan mujizat-Nya dan dapat mencukupi untuk lima ribu orang.
Sahabat terkasih,
Peristiwa ini menjadi istimewa karena anak-anak dan kaum perempuan dalam budaya Palestina dikategorikan sebagai kelompok lemah dan tak diperhitungkan. Namun dari anak kecil inilah mujizat Tuhan terjadi. Dari yang lemah dan tak diperhitungkan karya besar terjadi. Dengan demikian Tuhan dapat menggunakan apa saja dan siapa saja untuk menjadi alat bagi karya-karya mujizat-Nya. Kita pun, tanpa kecuali, adalah alat-Nya yang dapat dipakai Tuhan untuk memperlihatkan kebaikan dan karya kasih-Nya. Ketika kita menebarkan kasih dan melakukan kebaikan kepada sesama, sekecil apa pun, sejatinya kita sedang menjadi alat dan tangan kasih-Nya. Selalu semangat untuk menjadi alat dan tangan kasih-Nya.
Antara Anyer dan Jakarta, kisah cinta antara dua sahaya. Mujizat Tuhan sungguh nyata, bagi yang setia dan percaya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)