Bacaan: Kej. 1:1-2:2; Kej. 22:1-18 ; Kel. 14:15-15:1,Yes. 54:5-14,Yes. 55:1-11, Bar. 3:9-15,32 – 4:4; Yeh. 36:16-17a,18-28; Rm. 6:3-11; Luk.24:1-12
Tetapi pagi-pagi benar pada hari pertama minggu itu mereka pergi ke kubur membawa rempah-rempah yang telah disediakan mereka. Mereka mendapati batu sudah terguling dari kubur itu, dan setelah masuk mereka tidak menemukan mayat Tuhan Yesus. Sementara mereka berdiri termangu-mangu karena hal itu, tiba-tiba ada dua orang berdiri dekat mereka memakai pakaian yang berkilau-kilauan. Mereka sangat ketakutan dan menundukkan kepala, tetapi kedua orang itu berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.” Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul. Sungguhpun demikian Petrus bangun, lalu cepat-cepat pergi ke kubur itu. Ketika ia menjenguk ke dalam, ia melihat hanya kain kapan saja. Lalu ia pergi, dan ia bertanya dalam hatinya apa yang kiranya telah terjadi. (Luk. 24:1-7,10,12 ).
Sahabat pelita hati,
PETANG dan malam nanti kita merayakan vigili paskah, yakni tirakatan agung untuk mengenang paskah Perjanjian Lama dan paskah Perjanjian Baru. Paskah Perjanjian Lama mengenang pembebasan bangsa Israel dari penindasan Mesir oleh Yahweh melalui Musa dengan menyeberangi laut merah. Sedangkan paskah Perjanjian Baru mengenang pembebasan manusia dari benggu dosa oleh penebusan Yesus Kristus penyelamat kita. Karya agung-Nya tersurat dalam bacaan sabda, mulai dari kisah penciptaan hingga kitab Keluaran dan para nabi yang menegaskan penyertaan Tuhan yang istimewa. Sedangkan dua (2) bacaan sabda dari kitab perjanjian baru yakni Surat rasul Paulus kepada jemaat di Roma dan Injil Lukas menegaskan karya penebusan dosa manusia yang harus dilalui dengan pengurbanan-Nya hingga wafat di kayu salib dan kebangkitan-Nya.
Sahabat terkasih,
Dalam pelita sabda hari ini, injil Lukas mengisahkan tiga orang perempuan yang mendapati makam kosong. Awalnya mereka berpikir jika jenazah Tuhan dicuri orang, namun kemudian mereka tersadarkan bahwa Yesus memang sungguh bangkit. Hal ini semakin diperjelas dalam kisah-kisah penampakan dan perjumpaan dengan Yesus yang telah bangkit. Satu hal yang menarik adalah justru para perempuanlah yang untuk pertama kali mendapati kubur kosong dan melihat bahwa Yesus sungguh telah bangkit. Di mana para rasul atau kedua belas murid Yesus? Mereka sembunyi dan lari, bahkan sejak Yesus ditangkap dan diadili. Tak seorang pun dari keduabelas murid yang menampakkan diri. Tak seorang pun dari para murid yang berani pasang badan. Mereka bersembunyi dan mencari aman sendiri.
Sahabat terkasih,
Peristiwa paskah mengenangkan Tuhan yang bangkit setelah Ia dengan taat dan setia mempersembahkan nyawa-Nya. Peristiwa paskah juga menampilkan para perempuan yang dengan setia datang ke makam Tuhan untuk mengurapi jenazah Tuhan dengan rempah-rempah. Namun merekalah yang pertama kali melihat kubur kosong. Bercermin dari Tuhan Yesus dan para perempuan itu kita wajib bertanya diri tentang ketaatan dan kesetiaan kita kepada Tuhan. Apakah saya sungguh memegang teguh janji kesetiaan iman dan baptis? Atau kah saya masih seperti para murid yang kurang setia? Semoga malam paskah ini menjadi kesempatan indah untuk memperbaharui janji baptis dan komitmen iman kita dengan sungguh-sungguh. Bukan hanya ritual formal belaka tetapi usaha nyata untuk setia. Selamat merayakan malam paskah Tuhan, semoga kita makin setia dan cinta kepada-Nya.
Ini kisah ikan Louhan, ikan hias pembawa keberuntungan. Inilah malam kebangkitan Tuhan, saat kita memperbaharui janji iman.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)