Bacaan Yohanes 14:27-31a
DAMAI sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. (Yoh.14:27-29)
Salam sejahtera, damai sejahtera, syaloom selalu dipakai sebagai sapaan pembuka dan penutup pembicaraan. Semoga bukan sekedar ucapan latah ato formalitas belaka tetpi merupakan ungkapan dan kehendak hati untuk membawa dan menebar damai di mana pun dan kapan pun. Ini jugalah yang menjadi misi utama Yesus dalam pewartaan dan karya-Nya. Semoga kita mampu menjaga, melestarikan dan meneruskan damai sejahtera itu kepada sesama kita. Di mana pun dan kapan pun, selalu membawa kesejukan dan damai. Semuanya bersumber pada hati yang hening. Semoga nasihat keutamaan Bunda Teresa selalu ada dalam hati:
Buah keheningan adalah doa.
Buah doa adalah iman.
Buah iman adalah cinta.
Buah cinta adalah pelayanan.
Buah pelayanan adalah damai.
Rawapening adalah legenda,
kisah cinta dua anak manusia._
Kala hening dalam doa,
memohon damai senantiasa.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem – mois