Pelita Hati: 16.09.2024 – Meneladan Iman Perwira di Kapernaum

0
70 views

Sahabat pelita hati,

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.

Kisah seorang perwira kapernaum yang  memintakan penyembuhan untuk salah seorang hambanya sungguh menyentuh hati. Betapa baiknya sang perwira ini.

Bayangkan, hamba atau lazim disebut budak adalah orang yang tak merdeka. Ia tidak dapat menikmati hak-hanya sebagai seorang pekerja atau manusia pada umumnya. Hamba bisa diperjualbelikan oleh sang pemilik atau tuannya.

Dengan demikian, hamba adalah kasta terendah dalam masyarakat waktu itu. Namun Sang Perwira ini memiliki hati mulia. Ia memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan hambanya.

Lebih mengharukan lagi, ketika Yesus datang menuju ke rumahnya, ia berseru,  “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.”

Sebuah sikap mulia yang menggetarkan hati Tuhan. Hati sang perwira ini sungguh menghamba. Ia bukan saja rendah hati tetapi imannya teramat dalam.

Kata-kata perwira Kapernaum inilah yang kemudian diabadikan dalam  liturgi Gereja. Kita ucapkan setiap kali  menyambut tubuh Kristus dalam ekaristi. Terima kasih Tuhan atas kesaksian indah sang perwira ini. Berkah Dalem.

Menikmati kuliner ikan woku,
sambil menanti kapal berlabuh.
Ya Tuhan, aku tak layak menerima Tuhan di rumahku,
bersabdalah saja maka hambamu akan sembuh.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

1 Korintus 11:17-26

Lukas 7:1-10

Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum. Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: “Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.” Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!” Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali. (Luk. 7:1-10)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here