Sahabat pelita hati,
HARI ini kita berjumpa dengan Nikodemus. Ia adalah seorang pemimpin agama orang Yahudi dan termasuk kelompok yang disebut sebagai Farisi. Sejatinya Nikodemus adalah seorang Farisi, namun tak seperti yang lainnya, ia sungguh terbuka pada Tuhan. Nicodemus datang pada waktu malam kepada Yesus untuk berbicara secara pribadi. Hal ini terjadi pada tahun pertama Yesus memulai pelayanannya dalam rangka perayaan Paskah di Yerusalem. Inti percakapan Yesus dan Nikodemus adalah mengenai kelahiran kembali dan kehidupan kekal. Dan terjadilah dialog yang menghasilkan buah yang indah baginya. Ia mengalami pencerahan dari Tuhan tentang makna “lahir kembali” atau “lahir dalam roh”, itulah baptis.
Sahabat terkasih,
Melalui sakramen baptis kita dilahirkan kembali alias mengalami hidup baru. Hidup cara lama diganti dengan cara hidup baru, hidup dalam roh. Artinya hidup yang tidak dikuasai oleh nafsu duniawi semata. Pada perayaan malam Paskah kita memperbaharui janji baptis. Artinya kita diingatkan kembali bahwa kita mengenakan “baju roh” yakni hidup dalam kasih, kelembutan dan sederet keutamaan kristiani lainnya. Ketika kita hidup dalam kasih dan kelembutan, rendah hati dan tak mengumbar kesombongan sejatinya kita sedang mengenakan ‘baju roh kebaikan’ itu. Marilah kita wujudkan itu dalam hidup sehari-hari.
Warung bebek goreng di tepi sawah, selalu banyak pembelinya. Mari datang dan sujud menyembah, Tuhan berlimpah kasih setia-Nya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Kisah Rasul 4:23-31
Yohanes 3:1-8
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: “Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya.” Yesus menjawab, kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” Kata Nikodemus kepada-Nya: “Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?” Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh. (Yoh 3:1-8)