Bacaan Markus 4:26-34
Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.” (Mrk 4:31-32)
Sahabat pelita hati,
KONON biji sesawi itu sangat kecil, lebih kecil dari butiran pasir. Namun jika ditanam, disiram dan dirawat biji itu akan tumbuh menjadi tunas dan bisa menjadi besar (2-3 meter tingginya) dan bamyak burung hinggap dan bersarang di rimbunan dedaunannya. Dengan penggambaran ini Tuhan menyamakan iman dengan biji sesawi. Iman kita awalnya tak berdaya dan kalau dibiarkan iman tetap kecil, lemah dan takkan memiliki daya kekuatan. Namun kalau disirami dengan Firman Tuhan dan dirawat dengan kesetiaan maka akan ditumbuhi dengan kebenaran. Dia akan menjadi sebuah kekuatan yang luar biasa.
Sahabat terkasih,
Biji sesawi juga melambangkan pertumbuhan. “Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.” (ay. 32). Jadi, Yesus ingin menggambarkan bahwa hidup kekristenan adalah hidup yang siap bertumbuh dan menghasilkan buah. Bagaimana hal itu bisa terjadi? Apabila kita membuka hati kita kepada Allah dengan tekun membaca dan merenungkan sabda-Nya, apabila kita tekun berdoa dan datang kepada-Nya dalam Ekaristi, saat itulah sejatinya kita sedang mengalami rahmat pertumbuhan iman. Semoga kita setia membuka hati bagi Tuhan, niscaya iman kita semakin kokoh dan kuat serta berdaya tahan. Penasaran? Silakan buktikan.
Jika ingin hargai teman,
janganlah suka campur tangan.
Jika kita sungguh beriman,
tak perlu takut pada tantangan.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)