Bacaan Matius 22:15-21
Orang-orang Farisi menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: “Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” (Mat 22:16-17.20-21)
Sahabat pelita hati,
MENGAWALI pelita hati hari ini, ijinkan saya mengucapkan kepada kita semua, “Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-74.” Semoga negara kita semakin kokoh dan kuat dan masyarakat semakin sejahtera berkat pelayanan tulus dari pemimpin negara dan bangsa yang bekerja tiada henti bagi rakyat yang sungguh dicintai.
Pelita sabda hari ini mengajarkan tentang totalitas hati dalam mengabdikan hidup kepada Tuhan/Gereja dan bagi bangsa dan negara. Jika kasih kita kepada Tuhan harus mewujud kepada sesama terutama yang menderita, demikian juga kita harus mewujudnyatakan kasih yang sama kepada bangsa dan negara Indonesia, apapun tugas, pekerjaan dan panggilan hidup kita. Pertanyaannya, bagaimana ajakan ini harus diwujudnyatakan?
Sahabat terkasih,
Anda yang bekerja sebagai ASN, aparatur pemerintah, legislatif, pendidik, pelayan kesehatan dll, abdikan hidup dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab, sedapat mungkin berprestasi. Bukan untuk kepentingan diri tetapi untuk kepentingan masyarakat yang kita layani dan nama baik negara yang kita abdi. Singkat kata, apa pun tugas, tanggungjawab dan panggilan kita, mari kita persembahkan pengabdian kita secara total dan bilamana perlu hingga di tangga puncak yang terbaik.
Sahabat terkasih,
Sebagai murid dan pengikut Yesus kita wajib mendarmabaktikan hidup kita seutuhnya kepada Tuhan dan masyarakat (negara). Itulah sebentuk persembahan hati kita bagi negeri tercinta ini. Mengabdi Tuhan dengan segenap hati dan mengabdi sesama dengan seluruh jiwa raga itulah yang menjadi perjuangan kita. Merdeka.
Jika kecil lawannya besar,
tidak benar itu namanya salah.
Berikanlah yang menjadi hak Kaisar,
dan kepada Allah yang menjadi hak Allah.
Banyutemumpang Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)