Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Cara berpikir serta rasa perasaan Yesus jauh berbeda dengan orang-orang Farisi. Mereka menilai para pemungut cukai adalah sebagai orang berdosa dan musuh masyarakat. Tak boleh didekati apalagi dilayani. Perlakuan yang sama juga ditujukan kepada orang yang sakit kusta. Mereka dikategorikan sebagai pendosa yang harus dijauhkan dari masyarakat. Singkatnya, bagi orang Farisi para pendosa tetaplah tinggal dalam dosa selamanya. Karenanya, mereka mengkritik Yesus tatkala memanggil Lewi yang sedang duduk di rumah cukai. Bahkan kemudian makan bersama dengan mereka. Yesus telah melanggar aturan hukum Yahudi.
Sebaliknya, bagi Tuhan, justru orang-orang seperti itulah yang harus dibantu dan disembuhkan. Bagi Tuhan, selalu terbuka kemungkinan untuk pertobatan. Inilah juga yang menjadi tugas dan tanggungjawab kita di saat ini. Tentu kita tidak selalu dapat melakukan seperti yang dilakukan Tuhan. Setidaknya kita tidak bersikap seperti orang-orang Farisi. Kita harus merangkul mereka dan sedapat mungkin membawa mereka kepada jalan Tuhan: jalan kebaikan dan cinta kasih.
Semoga kita mampu mengusahakannya dalam hidup sehari-hari. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Bunga di taman mulai mekar,
taman hati penuh romansa.
Tuhan datang bukan memanggil orang benar,
melainkan memanggil orang berdosa.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Ibrani 4:12-16
Markus 2:13-17
Sesudah itu Yesus pergi lagi ke pantai danau, dan seluruh orang banyak datang kepada-Nya, lalu Ia mengajar mereka. Kemudian ketika Ia berjalan lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Lewi lalu mengikuti Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia. Pada waktu ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi melihat, bahwa Ia makan dengan pemungut cukai dan orang berdosa itu, berkatalah mereka kepada murid-murid-Nya: “Mengapa Ia makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Mrk 2:13-17)