Bacaan Matius 6:7-15
Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Mat 6:7.9-13)
Sahabat pelita hati,
SALAH satu bagian dari “Kotbah Yesus di Bukit” adalah pengajaran tentang doa, yang kemudian kita kenal dengan “Doa Bapa Kami”. Doa ini amat singkat tetapi lengkap yang kemudian disebut doa dasar sekaligus Doa Agung karena diajarkan oleh Yesus sendiri. Struktur doa ini berisi tiga ajakan untuk melakukan keutamaan, yaitu, memuliakan Tuhan, hidup sederhana dan hidup dalam kasih-pengampuan.
Pertama-tama doa kita harus diawali dengan pujian. Sebuah keharusan bagi kita untuk memuliakan nama-Nya karena rahmat-Nya selalu mengalir kepada kita, yakni kehidupan yang kita terima setiap hari. Tuhan mengajarkan kita agar menjadi pribadi yang selalu bersyukur dan tahu bersyukur. Kemudian Tuhan mengajak kita untuk hidup sederhana alias tidak serakah, “berilah kami makanan secukupnya”. Di saat dunia dipenuhi oleh kecenderungan untuk berfoya-foya, kita diajak untuk hidup sederhana dan peduli kepada sesama yang menderita dan berkekurangan. Akhirnya, kita diajak untuk mengembangkan keutamaan kasih dan pengampunan, “…ampunilah kami seperti kami juga mengampuni yang bersalah kepada kami”. Maha pengasih dan maha pengampu adalah sifat Allah. Sebagai pengikut-Nya, sudah sewajibnya kita mengembangkan kasih dan pengampunan itu alias tak boleh menyimpan dendam apalagi membalaskan dendam itu. Alangkah indahnya jika saling mengampuni. Alangkah indahnya jika kita hidup rukun dan damai.
Sahabat terkasih,
Pada akhirnya, berdoa adalah membangun relasi dan komunikasi dengan Tuhan. Bukan indahnya rumusan dan panjangnya kata-kata yang dipentingkan tetapi sikap hati dan perwujudannya yang diutamakan. Semoga kita dapat menghayati doa Bapa Kami ini dan mewujudkannya dalam hidup sehari-hari. Tiga keutamaan yang harus diraih: bersyukur-hidup sederhana-saling mengasihi dan mengampuni.
Jika rajin minum jamu, niscaya sehatlah raga. Ya Bapa, terjadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di dalam surga.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)