Bacaan Matius 22:15-21
Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” (Mat.22:18-21)
Sahabat pelita hati,
KUTIPAN Injil Matius 22:15-21 ini menjadi bacaan tetap pada liturgi Hari Raya Kemerdekaan Republik Indonesia. Inti pokoknya adalah agar sebagai warga bangsa dan warga Gereja kita dapat membaktikan hidup seutuhnya, tanpa adanya pemisahan dan pengkotak-kotakan apalagi diperlawankan berhadap-hadapan.
Sahabat terkasih,
Latar belakang sabda ini berawal dari sikap dan tabiat orang-orang Farisi licik dan menggunakan segala macam cara untuk menjebak dan menjatuhkan Tuhan dalam kesalahan. Kini mereka mengajukan pertanyaan jebakan yang diyakini dapat menjerat Yesus dalam kesalahan, apa pun jawabannya. Jika menyetujui membayar pajak kepada Kaisar, Tuhan ditutuh membela penjajah dan menjadi pengkhianat bangsa Yahudi. Jika tidak menyetujui membayar pajak, Yesus dapat dituduh melawan atau memberontak terhadap penguasa. Namun kebijaksanaan Tuhan mengatasi kelicikan hati manusia. Jawaban Yesus menuntun kita pada kesadaran bahwa hidup manusia selalu mengarah kepada dunia (sesama) dan kepada Tuhan. “Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi hak kaisar dan kepada Allah apa yang menjadi hak Allah”. Membaktikan hidup kepada Tuhan justru harus mewujud dalam tindakan kasih kepada sesama dan bakti kepada bangsa dan negara. Semoga kita semakin bijak dalam hidup beriman dan bermasyarakat.
Burung Merpati berpasang-pasangan, terbang tinggi di langit berawan Hidup bakti kepada Tuhan, diabdikan dalam pelayanan.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)