Bacaan Matius 6:1-6.16-18
Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Mat.6:1-4)
Sahabat pelita hati,
PELITA sabda hari ini membawa kita kepada penghayatan tentang salah satu keutamaan terdasar kristiani, yaitu rendah hati. Memberi dengan tangan tersembunyi adalah sebuah sikap hati yang tidak ingin mencari muka dan pujian diri. Dalam hidup kekristenan tidak ada tempat bagi kesombongan dan congkak hati. Jika ingin menjadi murid Yesus berarti harus siap melepaskan diri dari sikap angkuh dan sombong. Sebaliknya, kerendahan hati lah yang harus mendapat tempat tertinggi dalam hidup kristiani.
Sahabat terkasih,
Harus diakui kita cenderung masih tergoda untuk mencari puji diri. Rasanya bangga kalau perbuatan baik kita diketahui khalayak apalagi mendapat pujian dari sesama. Berhati-hatilah karena kita sejatinya sedang ada dalam jerat kesombongan. Semoga sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita untuk berani mengambil sikap dan kembali kepada sikap asali bahwa pujian manusiawi bukanlah abadi. Kita harus mengejar pujian dari Tuhan yang sifatnya kekal dan abadi walau tidak didengar dan dilihat orang. Di sinilah terletak makna kerendahan hati yang sejati. Jika demikian niscaya hidup kita berkenan di hati Tuhan.
Ke pasar malam membeli bakmi,
bakmi istimewa dengan rempela ati.
Tuhan Yesus sembuhkalah kami,
orang buta orang congkak hati.
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)