Pelita Hati: 19.09.2020 – Tanah Baik-Hati Baik

1
1,249 views

Bacaan Lukas Lukas 8:4-15

Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.” (Luk. 8:11-15)

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda hari ini menjelaskan tentang empat (4) macam karakter tempat yang menjadi lahan jatuhnya benih menggambarkan empat karakter orang atau sikap hati orang dalam menyikapi tawaran kebaikan Tuhan itu. Yang harus dicatat pertama mula adalah bahwa benih yang ditaburkan itu baik adanya. Namun ketika tiba di tangan orang yang berbeda karakter, beda visi maupun beda kehendak akan menghasilkan buah yang berbeda dan kualitas yang berbeda pula. Karenanya, Tuhan mengharapkan  benih yang ditaburkan jatuh di tanah yang baik alias hati yang baik. Hati yang baik akan mengeluarkan kata-kata dan tindak tanduk yang baik pula.

Sahabat terkasih,

Kita bisa bertanya, andaikan kita adalah tanah tempat benih itu jatuh, apakah kita termasuk golongan tanah yang baik dan subur? Subur tidaknya lahan itu tergantung dari kehendak hati tiap pribadi. Karenanya, mari sirami “tanah hati” kita dengan sabda keutamaan yang tersurat dalam sabda atau Kitab Suci kita. Semoga pelita sabda yang kita terima setiap hari dapat menjadi pelita hati yang membuat hidup dan diri kita makin subur.

Ini ikan bukan sembarang ikan,
tetapi ikan asin dari Tarakan
Semoga pelita sabda yang kita renungkan,
menjadi pelita hati yang meneguhkan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

1 COMMENT

  1. Saya senang membaca dan meresapi renungan Harian Pelita Hati untuk menguatkan iman dan kasih agar menjadi tuntunan kehidupan nyata. Terima kasih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here