Bacaan Lukas 19:1-10
Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” (Luk.19:5.8-10)
Sahabat pelita hati,
KISAH dalam pelita sabda hari ini sungguh indah dan apik-menarik. Kita berjumpa dengan dua sikap pribadi yang rela mempertaruhkan harga diri demi sebuah tujuan mulia: kebaikan dan keselamatan. Zakeus adalah kepala pemungut cukai, ia berkedudukan tinggi di jajaran pebea. Ia bukan sekedar petugas penarik pajak tetapi koordinator atau pimpinan mereka. Ia yang bertubuh kecil tertarik untuk melihat Yesus. Tanpa malu-malu ia memanjat pohon. Bayangkan, seorang yang berkedudukan dan berpangkat nekad memanjat. Sementara Yesus juga rela mempertaruhkan harga diri-Nya dengan tindakan yang penuh risiko. Di tengah kerumunan orang Yahudi Ia menyapa Zakeus dan berniat bertandang ke rumahnya.
Sahabat terkasih,
Sikap dan tindakan Yesus sungguh di luar kewajaran dan penuh resiko, karena Zakeus dinilai sebagai musuh masyarakat Yahudi dan pendosa besar. Namun akhir dari kisah ini berujung dengan pertobatan Zakeus. Pertobatannya ditandai dengan niat untuk mengembalikan harta hingga empat kali lipatnya kepada warga masyarakat yang telah dirugikan atau diperasnya. Inilah sebentuk teladan nyata pertobatan Zakeus. Perjumpaannya dengan Tuhan berbuah pertobatan. Bagaimanakah dengan kita?
Menyusuri hutan di Kalimantan,
diiringi kicau burung bersahutan.
Jalan menuju keselamatan,
adalah pertobatan.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)