Bacaan Yohanes 2:1-11
Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu — dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya — ia memanggil mempelai laki-laki, Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. (Yohanes 2:1-5.9.11)
Sahabat pelita hati,
PER MARIAM AD JESUM, adalah ungkapan dalam bahasa Latin yang berarti melalui Maria menuju kepada Yesus. Sebuah pengakuan tentang peran Maria yang dapat menghantar kita hingga sampai kepada Sang Putra. Inilah yang menjadi salah satu pokok permenungan tentang kisah Yesus mengubah mengubah air menjadi anggur dalam suatu perjamuan perkawinan di Kana. Inilah mujizat pertama atau tanda pertama dari serangkaian tanda-tanda yang dikerjakan-Nya. Sebenarnya Yesus agak tidak berkenan ketika tiba-tiba Maria meminta agar anak-Nya melakukan sesuatu. Jawaban Yesus, “mau apakah engkau dari pada-Ku ibu? Saat-Ku belum tiba,” sekilas menyatakan kurang berekenannya Tuhan terhadap campur tangan ibu-Nya. Namun bunda Maria tak bergeming dan memerintahkan kepada para pelayan untuk mengikuti apa yang menjadi permintaan putera-Nya. Dan benarlah, mujizat itu pun terjadi, air berubah menjadi anggur.
Sahabat terkasih,
Setiap kali mengakhiri penerimaan sakramen perkawinan, kedua mempelai bersujud di hadapan Bunda Maria, berdoa dan berserah diri kepadanya. Kita percaya Bunda yang dahuku ikut berperan dalam tindakan mujizat Tuhan di kota Kana juga akan berperan bagi karya mujizat-Nya di dalam keluarga. Saya sungguh bersyukur karena boleh menyaksikan kedua orang tua mengucapkan pembahuran janji pernikahan mereka di altar suci gereja di kota Kana bersama beberapa pasutri dalam rangkaian ziarah di tanah suci kala itu. Syukur itu semakin lengkap ketika kedua orang tua sekali lagi memperbaharui janji suci pernikahannya dalam pesta emas perkawinan beberapa tahun yang lalu. Keluarga sungguh percaya semua itu berkat bantuan doa dari Sang Bunda sehingga Tuhan sungguh mengerjakan mujizat-Nya.
Kami percaya hal yang sama juga bekerja kepada keluarga-keluarga yang sungguh berserah diri pada Tuhan sambil memohon pendampingan Sang Bunda agar tidak lelah berharap dan setia.
Indah nian kain renda,
lembut halus selembut sutera.
Hantarlah doa kami ya Bunda,
kepada Yesus Sang Putera.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)