Pelita Hati: 20.01.2021 – Berbuat Baik atau Berbuat Jahat?

0
983 views

Bacaan: Ibrani 7:1-3.15-17, Markus 3:1-6

Kemudian Yesus masuk lagi ke rumah ibadat. Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia. Kemudian kata-Nya kepada mereka: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?” Tetapi mereka itu diam saja. Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: “Ulurkanlah tanganmu!” Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu. (Mrk 3:1-2,4-5)

Sahabat pelita hati,

“BERBUAT baik atau berbuat jahat?” Itulah pertanyaan Tuhan kepada orang-orang Farisi  yang  mempersalahkan Tuhan karena menyembuhkan orang yang lumpuh tangannya di hari sabat. Mereka diam seribu kata tak menjawab apa-apa.

Sahabat terkasih,

Pelita sabda hari ini  masih menampilkan sikap dan tabiat para Farisi yang suka memperhaikan dan bahkan mengamat-amati Yesus untuk mencari dan menemukan kesalahan agar dapat mempersalahkan-Nya. Sebuah model atau cara hidup yang jauh dari prinsip kekristenan yang mengedepankan kasih, kelembutan dan kerendahan hati. Tuhan tak menginginkan kita menjadi generasi Farisi di zaman ini yang selalu menyimpan rasa iri, dengki atau sekurangnya tidak rela jika orang lain berhasil serta selalu ingin menjatuhkannya. Inilah yang dinamakan “degil hatinya”, alias tak mampu menangkap karya kasih dan kebaikan-Nya yakni menyembuhkan orang yang lumpuh tangannya walau di hari sabat. Menolong dan peduli kepada sesama tidak boleh dibatasi oleh siapa pun dan situasi apa pun. Menolong demi kemanusiaan dan atas kemanusiaan adalah wujud nyata dari melaksanakan belas kasih kepada sesama. Karenanya,  daripada kita berusaha mencari-cari kelemahan orang lain jauh lebih baik kita menunjukkan usaha baik kita untuk membantu dan meringankan beban sesama. Bukankah hal itu yang dilakukan oleh Tuhan dalam karya pewartaan-Nya? Nyatanya banyak orang yang menderita kemudian mengalami penyembuhan; Banyak yang sengsara akhirnya mengalami kegembiraan berkat tangan kasih Tuhan. Jangan takut untuk berbuat kebaikan jika memang sungguh menyelamatkan.

Tak dilarang untuk memasak bakmi,
tapi yang instan harus hati-hati.
Tuhan Yesus sembuhkanlah kami,
orang buta orang congkak hati.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here