Pelita Hati: 20.02.2021 – Memanggil Yang Berdosa

0
923 views

Bacaan: Yesaya 58:9b-14, Lukas 5:27-32

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, katanya: “Mengapa kamu makan dan minum bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Lalu jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” (Luk 5:30-32)

Sahabat pelita hati,

“BUKAN orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” Inilah jawaban tegas Yesus kepada orang-orang Farisi dan para ahli Taurat yang bersungut-sungut karena Yesus makan bersama dengan para pemungut cukai dan orang berdosa. Mereka lupa bahwa tujuan dari karya dan pewartaan Yesus adalah mencari dan menyelamatkan yang hilang alias mencari orang-orang yang dikategorikan berdosa agar mengalami pertobatan. Karenanya, Tuhan tidak mendekati para pendosa untuk hanyut dengan irama dan cara hidup mereka tetapi ingin membebaskan dan menyelamatkan mereka dari kedosaannya. Nyatanya, Lewi seorang pemungut cukai pun akhirnya bertobat dan mengikuti Yesus.  

Sahabat terkasih,

Dua (2) pesan keutamaan yang bisa kita petik adalah

Pertama, sebagai murid-murid-Nya, kita semua -tanpa kecuali- mendapat perutusan yang sama yakni menuntun sesama menuju pada keselamatan, tanpa harus menjadikannya sesama kita dibaptis atau bergabung menjadi Kristen atau pengikut Kristus. Di mana pun dan kapan pun berada, kita memiliki tanggungjawab untuk menebarkan kebaikan. Bagaimana caranya?  Sekedar contoh: ketika di tempat kerja kita menggunakan waktu dengan penuh tanggungjawab alias tidak korupsi waktu, disiplin, jujur dan profesional sejatinya kita sedang menebarkan kesaksian tentang etos kerja yang baik sebagai orang kristiani.

Kedua, jika berhadapan dengan orang yang dikategorikan berdosa karena pernah meninggalkan Kristus atau mengingkari-Nya,  kita tidak boleh mendeskreditkan orang itu tetapi merangkul dan membawanya kembali ke pangkuan Gereja semampu kita. Kita tidak perlu melakukan yang spektakuler dan luar biasa. Yang dibutuhkan adalah kehendak tulus kita untuk membantu sesama agar mengalami kembali indahnya hidup dalam Tuhan. Tetap semangat.

Pergi ke sungai memancing ikan,
beramai-ramai bersama teman.
Mencari dan menyelamatkan,
tugas kita sebagai orang beriman.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here