Bacaan Lukas 1:26-38
Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”
Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Luk.1:36-38)
SESUNGGUHNYA aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.
Sahabat-sahabat pelita hati, sabda kita hari ini sudah sangat sering kita baca, bahkan mungkin hafal di luar kepala. Namun kita percaya sabda-Nya adalah firman yang hidup dan selalu memberi inspirasi baru. Kini kita akan belajar dari Maria yang menempatkan diri sebagai ‘hamba’.
Kata ‘hamba’ berasal dari kata servant/slave atau doulos (Yunani) atau ebed(Ibrani) berarti seorang yang sedang dalam status sebagai pelayan atau budak. Tugasnya adalah mengerjakan pekerjaan menurut kehendak tuannya, tidak ada kata membantah kecuali siap malaksanakan. Suatu sikap penyerahan segala “hak pribadi” secara utuh untuk diatur oleh majikannya.
Nah, jika bunda Maria mengatakan ‘aku ini hamba Tuhan’, ia menempatkan diri sebagai orang yang tidak bisa mengatakan ‘tidak’ kepada Sang Tuan, yaitu Tuhan. Inilah sikap tegas dari kerendahan hati dan ketaatan Maria yang mencerminkan sikap imannya. Marilah kita mohon agar tidak hanya mengagumi Sang Bunda tetapi dapat meneladaninya: siap menjadi hamba yang taat dan setia.
Jika pergi ke Eropa,
jangan lupa ke Roma Italia.
Mampukan kami ya Bapa,
menjadi hamba yang taat dan setia.
dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, rm.is
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)