Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Hari ini kita merenungkan kisah panggilan dan pemilihan Maria sebagai ibu Tuhan. Kisah ini membawa pesan bahwa Tuhan bisa memilih siapa saja untuk menjadi parter karya-Nya.
Sementara itu, tanggapan dan kesanggupan Maria terhadap panggilan Tuhan pantas untuk kita teladani. Jawaban dan prasetya imannya sungguh luar biasa: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Jawaban Maria ini ia hayati dengan setia hingga pada akhirnya. Karenanya, Maria memang pantas disebut sebagai yang dikaruniai dan terbekati. Maka keterpilihan Maria terjawab oleh ketaatan dan kesetiaanya.
Sahabat terkasih,
Marilah sekarang kita mengarahkan hati pada panggilan kita masing-masing. Apakah kita telah menghayati panggilan hidup itu dengan setia dan penuh tanggung jawab? Semoga janji iman dan kesetiaan Maria dapat kita teladani. Jangan melihat kiri-kanan, lihatlah dan nilailah diri. Jika kita belum sepenuh hati menyatakan tanggungjawab kita, marilah kita memulainya lagi di masa adven ini. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Tak lama lagi kita rayakan natalan,
saling berkunjung dan bertemu.
Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan,
terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yesaya 7:10-14
Lukas 1:26-38
Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Luk.1:28.31.34-38)