Sahabat pelita hati,
TERNYATA tantangan yang dihadapi Tuhan dalam karya pewartaan-Nya juga muncul dari kaum keluarganya sendiri. Hal ini nampak dalam kisah pendek pelita sabda hari ini (Markus 3:20-21) yang mengisahkan kaum keluarga-Nya mendatangi tempat Tuhan mengajar dan ingin mengambil-Nya karena menurut mereka Yesus sudah tidak waras lagi. Sebuah penilaian yang tentu saja amat mencengangkan dan menyakitkan. Namun inilah fakta yang dialami Tuhan. Karenanya pelita sabda ini menyadarkan kita bahwa dalam menjalankan karya perutusan dan pelayanan pasti tidak lepas dari tantangan dan hambatan, bahkan bisa datang dari kaum keluarga atau orang-orang terdekat. Namun kita tidak boleh mundur atau patah semangat. Karya pelayanan harus tetap berjalan. Niat dan kehendak baik tidak boleh kalah hanya oleh suatu penilaian.
Sahabat terkasih,
Jika hari-hari ini kita yang sedang memperjuangkan kebaikan namun mengalami beragam tantangan, baik dari luar maupun dari lingkungan orang terdekat kita, kita tidak boleh berkecil hati dan patah semangat. Karya kebaikan harus tetap berjalan, tak boleh berhenti. Semoga pelita sabda hari ini sungguh meneguhkan kita untuk mengabarkan dan mengobarkan karya kebaikan-Nya. Tetaplah semangat melanjutkan tugas, karya dan panggilan hidup masing-masing.
Keliling kota naik delman, kota Jogja yang indah dan nyaman. Tetaplah setia dan teguh beriman, di tengah arus perubahan zaman.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Ibrani 9:2-3.11-14
Markus 3:20-21
Kemudian Yesus masuk ke sebuah rumah. Maka datanglah orang banyak berkerumun pula, sehingga makan pun mereka tidak dapat. Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi.