Pelita Hati: 21.06.2022 – Jalan Yang Benar

0
644 views

Bacaan: 2 Raja-raja 19:9b-11.14-21.31-35a.36, Matius 7:6.12-14

Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu. Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.

Sahabat pelita hati,

HARI ini Tuhan mengajarkan dua (2) hal, yakni bijak bertindak alias melakukan tindakan yang sesuai dengan situasi kondisi (jangan melemparkan mutiara kepada babi) dan berani berjuang dan berjerih payah melalui pintu yang sempit agar kita dapat menapaki jalan yang benar.  Dengan tegas Tuhan mengingatkan bahwa jalan menuju kebaikan dan keutamaan itu tidak mudah. Andaikan sebuah pintu, sangat sempit dan sesak. Senyatanya, ada serangkaian tuntutan yang harus dipenuhi oleh pengikut Yesus atau orang-orang yang ingin mengikuti-Nya. Salah satunya adalah jika kita ingin orang lain berbuat baik kepada kita, kita harus berani mendahuluinya alias lebih dahulu menanam kebaikan kepada orang lain. Jika kita ingin dihargai orang lain maka kita harus terlebih dahulu menghargai dan menghormati orang lain. Inilah hukum alam yang harus dipenuhi. Sadar atau tidak, dalam diri kita sering ada kecenderungan untuk menuntut orang lain berbuat sesuatu atau melakukan kebaikan. Hal ini amatlah wajar. Menjadi tidak wajar jika kita selalu menuntut dan menuntut sedangkan kita sendiri tak berbuat apa-apa. 

Sahabat terkasih,

Saatnya kita berefleksi dan bertanya diri: apakah aku selalu menuntut orang lain untuk melakukan kebaikan atau telah mendahuluinya berbuat kebaikan?  Semoga dalam kondisi dan situasi apa pun kita tetap memperjuangkan kebaikan atau mendahului memberikan kebaikan itu. Jika demikian kita sedang ada di jalan dan jalur benar. Tetap semangat dan berkah Dalem.

Inilah kisah pelabuhan ratu,
yang dilupakan para wisatawan.
Masuklah melalui pintu yang sesak itu,
agar memperoleh kehidupan.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here