Sahabat pelita hati,
PELITA sabda hari ini masih melanjutkan permenungan tentang Kotbah di Bukit. Yesus menyampaikan sederet pesan-pesan keutamaan yang hendaknya diikuiti oleh para murid-Nya. Nah, sebagai pengikut Kristus tak ada tempat bagi kesombongan. Setiap murid Yesus harus siap melepaskan diri dari sikap angkuh dan hidup dalam kerendahan hati. Memang, harus diakui bahwa kita cenderung masih tergoda untuk mencari pujian diri. Rasanya bangga kalau perbuatan baik kita diketahui orang lain. Rasanya senang jika sumbangan kita diketahui orang banyak. Rasanya bangga jika nama kita disebut, ditulis apalagi terukir dalam prasasti. Bukan inilah cara yang benar mengikut Tuhan. Kita harus berani memberi dengan tangan tersembunyi
Sahabat terkasih,
Semoga sabda Tuhan hari ini sungguh menyadarkan kita untuk kembali kepada sikap asali bahwa pujian manusiawi bukanlah pujian abadi, sifatnya hanyalah sementara. Kita harus mengejar pujian dari Tuhan yang sifatnya kekal walau tidak didengar dan dilihat orang. Jika demikian niscaya hidup kita akan berkenan di hati Tuhan dan berkah-Nya akan selalu dilimpahkan. Di sinilah terletak makna kerendahan hati yang sejati. Memberi dengan tangan tersembunyi.
Ini kisah bapak Jokowi, sederhana dan rendah hati. Tuhan Yesus sembuhkalah kami, dari sombong dan congkak hati.
Beranjak malam terasa sunyi, bintang di langit menambah syahdu. Hendaklah sedekahmu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapa di surga akan membalasnya kepadamu.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
2Kor. 9: 6-11
Matius 6:1-6.16-18
“Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” “Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Mat.6:1-6.16-18)