Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Pengajaran Tuhan hari ini adalah janganlah terpaku untuk mengumpulkan harta di dunia. Apa sebab? Konon, pada zaman Yesus ada kecenderungan orang sangat materialistik. Mereka adalah kalangan pejabat agama dan orang-orang yang berkedudukan tinggi. Mereka amat tamak dan serakah dengan menghalalkan segala cara bahkan dengan alasan ibadah suci.
Itulah sebabnya Yesus pernah marah dan mengobrak-abrik para pedagang di pelataran Bait Suci. Di balik para pedagang sejatinya ada orang-orang Saduki yang berkuasa atas kawasan bait Alah tersebut.Yesus juga mengecam orang-orang Farisi yang disebutnya sebagai hamba-hamba uang dan menelan rumah janda-janda, mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang.
Sahabat terkasih,
Pelita sabda hari ini memberi inspirasi kepada kita agar menjauhkan diri dari sikap tamak dan serakah. Sudah saatnya kita mengumpulkan ‘harga sorgawi’ yakni kebaikan, sikap bijak, iman, kasih dan persaudaraan dengan sesama. Harta ini tak akan musna dimakan ngengat. Memang benar, kebaikan dan keutamaan yang kita tabur akan tetap harum dan dikenang sepanjang zaman. Karena itu marilah kita hayati nasehat Rasul Paulus ini: “Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi” (Kolose 3:2). Kita perlu memikirkan keutamaan hidup yang jauh lebih abadi daripada harta dunia yang sifatnya sementara. Tetap swmangat dan berkah Dalem.
Dari Surabaya ke Salatiga,
lewat jalan tol betapa cepatnya.
Kumpulkanlah harta di surga,
ngengat dan karat tidak merusakkannya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
2 Raja-raja 11:1-4.9-18.20
Matius 6:19-23
Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.