Pelita Hati: 21.08.2021 – Turutilah Ajarannya, Bukan Perbuatannya

0
644 views

Bacaan: Rut. 2:1-3,8-11;4:13-17, Matius 23:1-12

Maka berkatalah Yesus kepada orang banyak dan kepada murid-murid-Nya, kata-Nya:  “Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. (Mat.23:1-2.11-12)

Sahabat pelita hati,

KINI Tuhan memberikan nasehat kepada para murid dan orang-orang yang mengikuti-Nya agar bijak dalam bersikap dan bertindak, terutama terhadap orang Farisi dan ahli Taurat. Nasehatanya sungguh lugas dan tajam, singkatnya: “Turutilah ajarannya tetapi jangan perbuatan atau perilakunya.” Mengapa harus dituruti ajarannya? Karena yang diajarkan orang Farisi dan para ahli Taurat adalah kita Taurat yang memuat patokan dan hukum yang harus ditaati oleh orang Yahudi pada waktu itu. Dengan kata lain, ajaran Taurat yang merupakan warisan hukum Musa itu pada dasarnya mengajarkan hal-hal yang pantas dihayati dan dituruti. Namun mereka (orang Farisi dan ahli Taurat) banyak yang mengajarkannya tetapi mereka tidak melakukannya. Di sinilah titik soalnya.

Sahabat terkasih,

Jika kini Tuhan mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi memang sudah layak dan pantas. Mereka yang menyebut diri  pewaris hukum Musa itu, sangat faham dan fasih dalam memahami hukum Taurat dan mengajarkannya kepada khalayak. Sayangnya, hidup mereka tidak sesuai dengan isi dan ajaran yang mereka ajarkan. Apalagi mereka senang mendudukkan dirinya “lebih tinggi” dari yang lainnya karena merasa diri sebagai pewaris tunggal hukum Musa. Oleh karena itu Tuhan menginginkan para murid-Nya untuk menjadi pribadi yang tidak hanya pandai berkata-kata dan berwacana tetapi terampil dalam perbuatan nyata. Yesus menghendaki para murid mengambil sikap sebagai pelayan atau pengabdi, yang menempatkan sesama (yang kita layani) sama alias duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Semangat hidup seperti inilah yang harus dihidupi oleh setiap murid Tuhan. Semoga kita mampu mengambil semangat hidup sebagai pelayan dalam tugas dan pangglian hidup kita masing-masing. Janganlah menjadi seperti Farisi dan ahli Taurat. Berkah Dalem.

Di sini tuan di sana nyonya,
di sini tampan di sana cantik parasnya.
Turutilah ajarannya,
bukan perbuatannya.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here