Pelita Hati: 21.11.2018 – Mempertanggungjawabkan Iman

0
1,642 views

Bacaan Lukas 19:11-28

JawabNya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya. (Luk 19:26)

SAHABAT pelita hati,

Perumpamaan tentang uang mina ini memiliki kesamaan dengan perumpamaan tentang talenta sebagaimana dikisahkan oleh penginjil Matius. Intinya adalah Tuhan menghendaki agar kita memiliki rasa tanggungjawab terhadap anugerah kehidupan yang kita terima. Tuhan tidak menghendaki kita hidup dengan duduk berpangku tangan alias bermalas-malasan tetapi harus memiliki daya juang dan kreativitas. Tuhan tidak pertama-tama menuntut hasil yang spektakuler tetapi Ia menuntut agar kita memiliki semangat dan daya juang dalam hidup, tidak mudah menyerah dan putus asa. Ia amat menghargai setiap usaha dan jerih payah kita, bukan pertama-tama hasil akhirnya. Jika pun hasilnya adalah luar biasa, itu adalah bonus yang tentu pantas untuk disyukuri.

Sahabat pelita hati,

Apa maksud dari sabda “setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya”? Kini Yesus berbicara soal kepercayaan. Orang yang sungguh dapat dipercaya tentunya akan mendapatkan tanggungjawab yang lebih besar, sebaliknya orang yang tak dapat dipercaya, ia takkan mendapatkan tanggungjawab apa pun. Kualitas hidup beriman kita amat ditentukan oleh sejauh mana hidup dan iman kita sungguh dapat dipertanggungjawabkan? Sejauh mana cara hidup kita sungguh menampakkan hidup yang berbuah? Maka marilah kita bertanya diri: apakah hidup kita sungguh dapat dipertanggungjawabkan? Apakah kita telah memanfaatkan dengan sebaik-baiknya kepercayaan yang Tuhan berikan? Jika belum, kini saatnya bagi kita untuk memulai kembali membangun hidup yang menghasilkan buah-buah kebaikan. Inilah sebentuk usaha nyata kita bahwa hidup kita sungguh dapat dipertanggungjawabkan. Memang tidak selalu mudah untuk mengusahakannya tetapi kita harus memperjuangkannya. Tetap semangat.

Jika ingin berpergian,
lebih baik mengajak teman.
Mampukan kami ya Tuhan,
selalu setia dalam beriman.

dari Papua dengan cinta,
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here