Bacaan: Wahyu 14:1-3,4b-5, Lukas 21:1-4
Ketika Yesus mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan. Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.”
Sahabat pelita hati,
KISAH janda miskin yang memberi dari kekurangannya ini merupakan pelajaran berharga tentang makna sebuah pemberian. Yesus tidak terkesan melihat persembahan orang kaya, karena mereka memberikan dari kelebihannya: itu sudah wajar dan layak, sebab kekayaan dunia harus diratakan kepada semua hingga yang berkekurangan dapat merasakan hidup yang wajar. Sebaliknya Tuhan sangat terkesan dengan pemberian janda miskin yang memberikan derma dari kekurangannya. Ini merupakan gambaran nyata bahwa “memberi” itu pertama-tama soal kehendak dan niat. Kehendak untuk memberi itu mengesampingkan kekurangan diri sendiri dan mendorong orang berani untuk berbagi. Bukan besarannya yang dipentingkan tetapi niat hati untuk berbagi
Sahabat terkasih,
Semoga kita dapat meneladan sikap si janda miskin dalam mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan. Niat dan kehendak untuk memberi tidak tergantung menunggu kita berkelebihan dan berkecukupan tetapi siap berbagi dari apa yang kita miliki. Tuhan tak menuntut kita memberi dalam jumlah yang banyak tatapi meminta kita untuk siap berbagi sebagai rasa tanggungjawab. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Selamat pagi hai Mentari, sinarmu memancarkan keindahan. Semakin banyak kita memberi, hidup kita akan berkelimpahan.
Lemah gemulai gerakan tariannya, setiap mata memandang dengan kagumnya. Sebab janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
