Pelita Hati: 22.08.2019 – Berpakaian Layak

0
849 views

Bacaan Matius 22:1-14

Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:  “Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” (Mat. 22:1-2.11-14) 

Sahabat pelita hati, 

KINI Tuhan menyampaikan  perumpaan tentang perjamuan kawin. Konon perumpamaan ini ditujukan kepada orang-orang Farisi sebagai representasi orang-orang Yahudi yang menolakYesus sebagai Mesias. Para undangan yang telah ditentukan adalah orang-orang Yahudi yang ditentukan sebagai bangsa terpilih, namun justru tidak menanggapi undangan, ada yang pergi ke ladang, ke pasar bahkan menangkap, menyiksa dan membunuh para hamba yang membawa undangan. Demikianlah orang-orang Yahudi  tak menerima Yesus sebagai utusan Allah, justru merekalah yang membunuh-Nya. Karenanya sang pemilik pesta mengundang siapa pun juga yang ada di persimpangan jalan, syaratnya harus mengenakan pakaian pesta atau pakaian yang layak. Yang harus dicatat adalah  bukan pakaian yang mewah tetapi pakaian yang pantas. Maksudnya, Gereja terbuka bagi siapa saja. Keselamatan disediakan bagi siapa pun, dari mana pun dan apa pun latar belakangnya. Terpenting harus mengenakan pakaian hati yang layak. Hati yang layak adalah hati yang menyembah dan berpasrah. Hati yang layak selalu mengandalkan Allah bukan bertumpu pada kekuatan diri. Inilah pakaian rohani yang senantiasa kita kenakan setiap hari. 

Sahabat terkasih, 

Marilah kita memantaskan diri di hadapan Tuhan dengan mengenakan beragam pakaian keutamaan. Kita percaya Tuhan kan menyediakan tempat pesta yang indah di kelak kemudian. 

Jika berakhir dengan perpisahan,
mengapa harus ada pertemuan?
Layakkanlah kami ya Tuhan,
disatukan dalam perjamuan.

Banyutemumpang, Sawangan, Magelang
Berkah Dalem, Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here