Pelita Hati: 23.03.2022 – Tak Meniadakan Hukum Taurat

0
658 views

Bacaan: Ul.4:1,5-9, Matius 5:17-19

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Sahabat pelita hati,

RUPANYA orang-orang Farisi dan ahli Taurat sudah kehilangan akal untuk  menghadang kepopuleran Yesus sehingga semakin banyak orang mengikuti-Nya. Karenanya, mereka menggunakan jurus tuduhan yang dianggap “jitu” bahwa Yesus itu ingin meniadakan hukum Taurat. Menurut orang-orang Farisi berulang kali Yesus melanggar dan mengabaikan aturan Taurat, termasuk di dalam nya adalah hukum Sabat. Hukum taurat yang keramat itu dijadikan senjata untuk menjatuhkan Tuhan. Maklumlah hukum taurat adalah segalanya bagi orang Yahudi pada waktu itu. Terhadap tuduhan itu,  Tuhan memberikan klarifikasi dan dengan tegas berkata, “Tak satu iota (titik) pun dari aturan Hukum Taurat akan dihilangkan.”  Bahkan setiap orang harus mengajarkan dan melakukannya. Singkatnya, Yesus tak hendak menghilangkan tetapi menggenapinya dengan tindakan yang benar dan proporsional. Maka bukan hukum dan aturannya yang diubah tetapi pemaknaan dan penghayatanya yang harus diperbarui.

Sahabat terkasih,

semoga kita mampu meneladan Tuhan  dalam menghadapi setiap tantangan, penilaian bahkan tuduhan. Tak mengedepankan emosi tetapi mengutamakan hati. Dan terpenting, semoga kita juga mampu menghayati dan melaksanakan firman Tuhan dengan penghayatan dan pemaknaan yang benar. Berkah Dalem.

Indah nian  bahari di Raja Ampat,
nyata agung karya ciptaan-Nya.
Tuhan datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat,
tetapi untuk menggenapinya.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here