Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani dan jasmani. Berkah Dalem.
Kali ini kita berjumpa dengan orang Saduki. Saduki adalah salah satu sekte atau kelompok keagamaan yang kecil, terdiri dari imam-imam yang berpangkat tinggi dan orang-orang bangsawan. Mereka tidak percaya akan kebangkitan, adanya malaikat dan roh (Kisah Rasul 23 :8). Karena tidak mengakui adanya kebangkitan atau kehidupan setelah kematian maka orientasi hidup mereka adalah menikmati hidup duniawi.
Sahabat terkasih,
Terhadap persoalan ini, Yesus menyampaikan dasar Alkitabiah tentang kebangkitan orang mati. Ia merujuk pada perjumpaan Musa dengan Allah di dalam Kitab Keluaran 3:6. Ditegaskan bahwa Allah menyatakan diri sebagai Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Dari penyataan Allah tersebut diingatkan bahwa Allah bukanlah Allah orang mati melainkan Allah orang hidup. Di hadapan Dia semua orang hidup. Jadi, bagi semua orang (termasuk kita) yang hidup di dalam Tuhan, ketika kembali menghadap-Nya, kita akan hidup meski kita telah mati. Di atas semuanya, kita dikuatkan karena Yesus Kristus telah mati di kayu salib untuk menebus dosa kita. Ia telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal (1 Korintus 15: 20).
Sahabat terkasih,
Akhirnya, dialog antara orang Saduki dengan Yesus memacu kita untuk berusaha hidup baik karena kita yakin ada kehidupan mendatang setelah hidup di dunia ini selesai. Semoga kita tidak hanya memikirkan apa yang dihadapi sekarang ini tetapi juga hidup di kemudian hari. Taburkan dan tebarkan kebaikan agar menjadi bekal bagi hidup di kelak kemudian. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Semilir angin merasuk di hati,
cahaya bulan mulai meredup
Ia bukan Allah orang mati,
melainkan Allah orang hidup.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Wahyu 11:4-12
Lukas 20:27-40
Jawab Yesus kepada mereka: “Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.” (Luk.20:34-38)