Bacaan: Mal. 3:1-4; 4:5-6, Lukas 1:57-66
Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan ia pun melahirkan seorang anak laki-laki. Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: “Namanya adalah Yohanes.” Dan mereka pun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: “Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia. (Luk 1:57.62-64.66)
Sahabat pelita hati,
KISAH kelahiran Yohanes Pembaptis, sang penyiap jalan Tuhan, tak lepas dari karya ajaib Tuhan. Elisabeth, ibunya mengandung secara istimewa. Ia yang dinyatakan mandul itu mengandung di masa tuanya. Aneh dan ajaib menurut penilaian manusia tetapi itulah karya mujizat Tuhan yang hanya dapat dimengerti dari kaca mata iman. Selain itu, sejak kelahirannya Yohanes sudah menunjukkan tanda bahwa ia sungguh istimewa. Zakharias, ayahnya memberi nama Yohanes. Nama yang tidak lazim karena tidak ada dalam marga atau keluarga besarnya. Yohanes berarti Tuhan berbelas kasih. Allah sungguh berbelas kasih kepada Zakharia dan Elisabeth yang di masa tuanya memperoleh anugerah anak.
Sahabat terkasih,
Peristiwa kelahiran Yohanes menegaskan bahwa bagi Alllah tidak ada yang tidak mungkin. Semoga warta pelita sabda ini semakin menjadikan kita percaya dan selalu menyandarkan harapan iman kepada-Nya. Jangan ragu apalagi khawatir jika kita berada dalam pelukan kasih-Nya. Tuhan tak akan mengabaikan orang yang percaya dan berserah kepada-Nya.
Setelah Maret pastilah April lewat sudah musim dingin. Bagi Tuhan tak ada yang mustahil, Bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)