Pelita Hati: 24.01.2021 – Misteri Panggilan

0
625 views

Bacaan: Yunus 3:1-5.10, 1 Korintus 7:29-3, Markus 1:14-20

Ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat Simon dan Andreas, saudara Simon. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Lalu mereka pun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus meneruskan perjalanan-Nya sedikit lagi, dilihat-Nya Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus segera memanggil mereka dan mereka meninggalkan ayahnya, Zebedeus, di dalam perahu bersama orang-orang upahannya lalu mengikuti Dia. (Mrk 1:16-20)

Sahabat pelita hati,

HARI ini kita merenungkan lagi kisah panggilan murid-murid yang pertama. Mereka adalah Simon, Andeas, Yakobus dan Yohanes. Kala itu mereka sedang melakukan aktivitas lainnya di pantai, mencari ikan. Tak ada angin dan tak ada hujan, tiba-tiba Tuhan berkata,  “Ikutlah Aku!” Tanpa dialog yang berlanjut, mereka pun segera meninggalkan jalan dan mengikuti Tuhan. Rasanya aneh, namun demikiankah yang terjadi. Kiranya sama juga dengan kisah panggilan lainnnya, sebutlah “panggilan Maria”. Tanpa ada penjelasan sebelumnya, Tuhan (melalui Malaikat Gabriel) memanggil dan memilih Maria menjadi ibu Tuhan (Yesus). 

Sahabat terkasih,

Dari kisa panggilan para murid pertama ini, ada beberapa pesan keutamaan yang dapat kita renungkan,

Pertama, Tuhan tidak memanggil orang yang sedang duduk bermalas-malasan atau tanpa pekerjaan. Para murid kesemuanya sedang menjalankan aktivitasnya. Ini berarti, kita tidak boleh menunda-nunda aktivitas dan pelayanan Gereja nantinya. Di sela-sela kesibukan dan aktivitas, harus berani menyisihkan waktu bagi pelayanan Tuhan.

Kedua, murid-murid yang dipanggil itu tidak mempunyai keahlian khusus dalam bidang hukum adat dan hukum taurat, namun mereka dipilih-Nya. Artinya, siapa pun kita  apa pun tugas dan tanggungjawab kita harus siap terlibat dalam pelayanan kasih melalui kemampuan dan kebisaan kita masing-masing. Sudahkah kita mendarmabaktikan tenaga dan ketrampilan kita  untuk karya pelayanan kasih? Jika belum, saat sekarang mulai. Jika sudah, lanjutkan dan tingkatkan, niscaya Tuhan berkenan.

Virus Corona masih di antara kita,
kita harus mewaspadianya.
Mari baktikan hidup dan karya kita,
untuk pelayanan kasih-Nya

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem Rm.Istoto

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here