Pelita Hati: 24.02.2022 – Tak Menyesatkan

0
1,030 views

Bacaan: Yak. 5:1-6; Markus 9:42-50

Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan. Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka; Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka, di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam. (Mrk 9:42-43.45.47-48)

Sahabat pelita hati,

PELITA sabda ini mengangkat dua pokok penting yaitu hukuman bagi yang menyesatkan anak kecil dan sikap tegas tehadap anggota tubuh yang menyesatkan. Bagaimana Yesus menanggapinya? 

Pertama,  Kepada yang menyesatkan anak kecil, Yesus menegaskan harus diikat batu kilangan di lehernya dan ditenggelamkan ke laut. Tentu Yesus tidak sedang mengajarkan kekerasan yang tak manusiawi. Pesan yang mau disampaikan adalah sangat berdosa besar jika kita ‘membunuh’ masa depan anak berkat tindakan penyesatan kita. Tuhan sedang menjaga dan membela anak-anak kita karena dalam diri anak-anak itulah kepolosan dan kejujuran bersemayam. Tak boleh kita merampasnya dengan tipu.muslihat dan penyesatan.

Kedua, mengapa tangan harus dipenggal jika menyesatkan kita? Sejatinya Tuhan ingin mengajarkan perlunya kita membuang, membasmi dan membunuh sumber-sumber dosa atau yang bisa membawa kita kepada perbuatan dosa. Sebenarnya ajaran ‘memenggal tangan’ adalah sebuah sikap untuk memangkas berkembangnya dosa yang membawa kita kepada jurang dosa yang mematikan. Bukankah tindakan seorang dokter mengamputasi kaki, tangan atau bagian tubuh lainya adalah wajar jika hal itu menjadi jalan bagi keselamatan nyawa manusia?  Pendek kata,  Tuhan mengajarkan kepada kita untuk berani berikap tegas dan keras jika demi keselamatan jiwa dan iman kita. Jangan kita permisif dan mudah menyerah jika berkaitan dengan iman. 

Sahabat terkasih,

Semoga pewartaan sabda hari ini membuat kita makin berani untuk bersikap tegas terhadap tindakan dan pengaruh yang menjerumuskan anak-anak maupun tindakan yang membawa kita kepada jurang dosa. Tetap.semangat.dan berkah Dalem.

Cahaya bulan mulai meredup,
pertanda fajar segera tiba.
Lebih baik dengan tangan kudung masuk ke dalam hidup,
dari pada dengan tangan utuh ke dalam neraka.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah Dalem**Rm.Istata

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here