Sahabat pelita hati,
SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.
Pelita sabda hari ini mengajarkan sebuah nilai atau keutamaan kristiani yang sungguh luar biasa. Tak membenci musuh tetapi harus mengasihinya dan perintah untuk berdoa bagi yang menganiaya. Rujukan dari ajaran ini adalah Bapa di surga yang kasih-Nya sungguh sempurna. Jika kita hanya mengasihi orang yang bersikap baik saja, kita tak ubahnya seperti pemungut cukai dan orang yang tak mengenal Allah. Memang ajaran dan tuntutan menjadi murid Yesus tidaklah mudah. Namun tidak mudah bukan berarti tidak usah apalagi menyerah. Inilah sebentuk cara Tuhan mendidik murid-murid-Nya agar memiliki karakter dan jiwa militan. Militan bukan untuk bertempur menghadapi tantangan dari luar tetapi juga tantangan dari dalam diri, yakni mengganti dendam dengan perbuatan kasih dan keutamaan, tidak membenci musuh atau lawan tetapi rela mendoakan. Bukankah Allah juga tak pernah menghentikan kebaikan dan tetap memberikan hujan untuk orang baik maupun jahat?
Sahabat terkasih,
Inilah keunggulan ajaran kristiani, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi dengan kebaikan (bdk. Rm 12:21). Yang menjadi dasar dari ajaran ini adalah kasih dan kerendahan hati. Di mana ada kasih di situ ada kerendahan hati. Di mana ada kerendahan hati di situ terjadi relasi dalam harmoni. Perbuatan kasih kita, sekecil apa pun, pasti akan sangat berguna dan bermakna bagi sesama. Semoga di masa prapaskah ini kita semakin banyak berbuat kasih dan kebaikan. Mulai mengubah cara hidup seperti cara Tuhan mengasihi. Jika demikian sesungguhnya kita sedang melakukan pertobatan nyata. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Jika lama tidak bertemu, hati ini terasa hampa. Kasihilah musuhmu-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Ul.26:16-19
Matius 5:43-48
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”