Bacaan: Yer 7:23-28, Lukas 11:14-23
Pada suatu kali Yesus mengusir dari seorang suatu setan yang membisukan. Ketika setan itu keluar, orang bisu itu dapat berkata-kata. Maka heranlah orang banyak. Tetapi ada di antara mereka yang berkata: “Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan.” Ada pula yang meminta suatu tanda dari sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu. (Luk.11:14-16, 18-20)
Sahabat pelita hati,
FITNAH dan tuduhan keji kepad Yesus seakan tak pernah berhenti. Kini, ketika Yesus mengusir setan yang menguasai seorang yang bisu dan kemudian menjadi sembuh, Ia dituduh menggunakan kuasa beelzebul sang penghulu setan. Namun Tuhan dengan tenang mengjadapi tuduhan itu dan dengan tenang pula menjawab dan menjelaskannya. Dengan demikian kita melihat dua karakter yang berbeda. Di satu pihak ada kelompok yang dirasuki kebencian di lain pihak kita melihat karakter pribadi Yesus yang tidak tersulut dengan api emosi. Ia pun memberi klarifikasi dan memberi pertanggungjawaban atas apa yang dilakuan selama ini. Ujung dari penjelasan Yesus adalah karya-karya mujizat penyembuhan yang dilakukan menandakan bahwa kerajaan Allah sungguh telah datang di antara mereka. Memang, Yesus adalah Sang penghadir Kerajaan Allah. Kedatangannya mendatangkan kehidupan dan kesejahteraan. Yang sakit menjadi sembuh, yang lumpuh berjalan, yang buta melihat, yang bisu bisa berkata-kata dan yang tuli bisa mendengar.
Sahabat terkasih,
Dari kisah ini kita bisa belajar bagaimana harus bersikap dan bertindak jika menghadapi sederet tantangan atau tuduhan. Harus dihadapi dengan ketenangan hati, jangan gegabah. Kisah ini juga memberi pelajaran agar kita menghargai karya dan usaha orang lain. Selalu berpikiran positif kepada orang lain, tak merendahkan apalagi meremehkannya. Inilah dua keutamaan yang menjadi pesan pokok dari pelita sabda hari ini. Semoga kita mampu mengusahakannya dalam hidup sehari-hari. Berkah Dalem.
Di sana gunung di sini gunung, di tengah-tengahnya ada danaunya. Jangan bimbang apalagi bingung, berkat Tuhan melimpah.bagi yang berserah kepada-Nya.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem**Rm.Istata
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)