Pelita Hati: 25.02.2025 – Siap Menjadi Yang Terakhir

0
1 views

Sahabat pelita hati,

SALAM seroja, sehat rohani-jasmani. Berkah Dalem.

Sudah sejak zaman dulu orang bersaing untuk meraih kedudukan.  Kitab Suci mencatat, para rasul pun sudah memperebutkannya. Pelita sabda hari ini mengisahkan para murid mempertengkarkan kedudukan dan siapa yang terbesar di antara mereka. Hal itu terjadi di tengah perjalanan  sesaat  setelh Yesus memberitahukan penderitaan dan kematiannya untuk kedua kalinya.

Sahabat tekasih,

Beberapa penafsir memaknai sikap para murid ini sebagai murid yang gagal. Mereka tak mampu menangkap isi pewartaan Sang Guru. Karenanya dengan amat tegas Yesus berkata: jika ingin menjadi besar harus rela menjadi pelayan. 

Pemimpin adalah pelayan atau pengabdi bukan penguasa. Yesus mengambil seorang anak kecil sebagai model yang harus disambut oleh para murid. Melalui ini Yesus sedang menyatakan  kehadiran-Nya di dalam diri orang-orang sederhana. Seorang anak kecil pun dapat menjadi simbol dari kehadiran-Nya. Nah, jika kita menerima orang-orang lemah, sejatinya kita sedang menerima Yesus. Seringkali kita lalai bahkan abai dalam hal ini.

Sahabat terkasih,

Marilah kita warisi dan lanjutkan sikap rendah hati sebagaimana yang dilakukan Tuhan. Puncaknya adalah Dia menuntaskan perutusan-Nya dan mengorbankan diri-Nya  di kayu salib. Mari kita memulainya di tengah-tengah keluarga dan lingkungan terdekat kita. Setelah itu meluas kepada sesama kita. Tetap semangat.dan berkah Dalem.

Pergi ke pasar membeli roti bolu,
bolu lapis enak rasanya.
Yang ingin menjadi terdahulu,
harus rela menjadi terakhir dari semuanya.

dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,

Berkah DalemSt. Istata Raharjo,Pr

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

————————————————————————————

Bacaan:

Sirakh 2:1-11

Markus 9:30-37

Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang; sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.  Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?” Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.”  Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: “Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku.” (Mrk. 9:30-37)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here