Sahabat pelita hati,
SETIAP tanggal 25 Maret, gereja merayakan hari raya kabar suka cita, saat bunda Maria menerima kabar dari Malaikat bahwa ia akan mengandung dan menjadi ibu Tuhan. Walau sesungguhnya kabar malaikat Gabriel ini mulanya merupakan “kabar buruk” bagi Maria, karena ia belum bersuami. Namun setelah malaikat manyampaikan maksud yang sesungguhnya akhirnya Maria menerima dengan segala ketaatan dan kesetiaannya. Jawaban iman Maria ini menyatakan bahwa Maria adalah penghayat kerendahan hati. Ia bersedia mengambil tanggung jawab yang diberikan Tuhan, apa pun konsekuensinya. Maria juga merupakan pribadi yang berserah diri secara total kepada Tuhan. Kehendak Tuhan harus diutamakan, bukan keinginan kita manusia.
Sahabat terkasih,
Kini, hari raya kabar sukacita bukan sekedar menjadi kabar sukacita dari malaikat Gabriel kepada Maria, tetapi terutama sukacita iman atas kesediaan dan kesanggupan Maria menerima tanggung jawab sebagai ibu Tuhan. “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu.” Semoga sikap iman Maria ini juga menjadi sikap iman kita, tetap taat dan setia menjalani panggilan hidup kita masing-masing. Tetap semangat dan berkah Dalem.
Menikmati indahnya alam pegunungan, Telaga Warna Danau Kalimutu. Sesungguhnya Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu itu.
dari Banyutemumpang, Sawangan, Magelang,
Berkah Dalem – St. Istata Raharjo,Pr
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
————————————————————————————
Bacaan:
Yesaya 7:10-14;8:10b
Ibrani 10:4-10
Lukas 1:26-38
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia (Luk 1:2638)